Selasa, 07 Maret 2017

Pengalaman Membangun Komunikasi

Berkomunikasi merupakan makanan wajib bagi seseorang yang menapakan kaki di muka bumi ini, tidak hanya seseorang atau manusia, hewan pun memerlukan komunikasi dengan hewan lain.
Komunikasi nampaknya menjadi penting ketika seseorang yang bekerja dalam ranah sosial atau bekerja dengan sering berbicara, seperti konsultan, mtivator, pengacara dll.
Dalam memulai hubungan tentunya tidak terlepas dari komunikasi awal yang hangat bukan, ? karena tujuan dari pada komunikasi selain menyampaikan pesan, diharapkan dapat timbul dampak atau feed back dari komunikasi yang dilakukan seperti terjadinya hubungan antara komunikator dan komunikan walaupun mereka baru saja berkenlan.
Pengalaman penulis saat mencoba membangun komunikasi sangatlah banyak, penulis yang berasal dari Desa Penggarit Kabupaten Pemalang Jawa Tengah ini, dapat digolongkan orang yang memiliki kepribadian ganda yaitu introvert dan ekstrovert, mengapa bisa demikian ?? Penulis lebih sering membangun komunikasi dengan lawan bicara yang baru dikenalnya dengan apa adanya tanpa menggunakan komunikasi yang blak-blakan, setelah penulis menganalisis siapa lawan bicaranya, maka penulis baru akan sikap ekstrovertnya  seperti, mengeksplore informasi apa saja dari lawan bicara dan sebagainya begitupun sebalknya.
Pengalaman yang membekas dibenak penulis yaitu, saat penulis mengikuti Masa Ta'aruf Fakultas Pertanian Universitas Muhhamadiyah Yogyakarta, disanalah penulis menemukan berbagai jenis manusia dengan asal yang berbeda-beda. dalam membangun komunikasi diantara Mahasiswa Baru, penulis mencoba menutupi sikap introvertnya, hal ini dilakukan agar citra penulis didepan lawan bicara dianggap orang yang hangat dan friendly. hal ini cukup efektif dan banyak menjaring teman. 
Pelajaran yang didapat adalah walaupun kita seseorang yang pemalu dan introvert jika ingin menumukan relasi maka, hukumlah diri kita dengan tidak apatis di lingkungan masyarakat sekitar.
Sekian pengalaman penulis mengenai menjalin komunikasi dengan orang baru, semoga sedikit tips diatas dapat menjadikan kita orang yang penuh dengan relasi karena jika kita terus malu dan menutup diri hal tersebut tidak akan pernah kita dapat. 

PENGERTIAN KONSELING MENURUT PARA AHLI DIBUAT UNTUK MELENGKAPI TUGAS MATA KULIAH TEKNIK KONSELING DAN PROBLEM SOLVING

PENGERTIAN KONSELING MENURUT PARA AHLI
DIBUAT UNTUK MELENGKAPI TUGAS MATA KULIAH
TEKNIK KONSELING DAN PROBLEM SOLVING





Oleh :
Dewo Eko Prasetyo – 2014020170


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2017




PENGERTIAN KONSELING

Hasil gambar untuk konseling
Menurut APGA (American Personel Guidance Association) dalam Prayitno
(1987 : 25)
Konseling adalah hubungan antara seorang individu yang memerlukan bantuan untuk mengatasi kecemasannya yang masih bersifat normal atau konflik atau masalah pengambilan keputusan.

Menurut Talbert (1959)
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.

Prayitno dan Erman Amti (2004:105)
Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.

Menurut Schertzer dan Stone (1980)
Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.

Menurut Berdnard & Fullmer (1969)
Konseling merupakan pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan, motivasi, dan potensi-potensi yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketiga hal tersebut.




KESIMPULAN : Teori Konseling

Konseling merupakan sebuah upaya dalam proses memecahkan masalah yang dialami konseli (klien) dengan metode wawancara yang dilakukan oleh ahli (konselor), dimana hubungan tersebut bersifat pribadi yang bertujuan untuk menggali potensi, kebutuhan, motivasi, klien untuk mengatasi masalahnnya dengan harapan kedepan klien dapat mengefektifkan perilakunya di dalam lingkungan masyarakat sehingga klien merasa bahagia karena masalahnya sudah terpecahkan.